7 Karakter Binatang
Pada Manusia
Mari bentengi diri dan keluarga agar selamat
menjadi makhluk Allah yang terbaik, sehingga selamat dari menjadi manusia
berkarakter binatang
JIKA ada makhluk yang diciptakan
dengan sebaik-baik bentuk, maka itulah manusia (QS. 95: 4). Namun demikian,
kebaikan bentuk itu tidak menjamin kebaikan budi, perangai terlebih akhlak.
Semua kembali pada sang manusia itu sendiri. Jika iman yang diutamakan, insya
Allah ia selamat dari sifat kebinatangan.
Namun,
jika sebaliknya, maka seorang manusia akan memiliki sifat-sifat binatang yang
hanya berorientasi materi dan kesenangan syahwat. Di Dalam Al-Qur’an paling
tidak ada tujuh jenis binatang yang sifat-sifatnya bisa dimiliki manusia.
Demikian diuraikan oleh Ahmad Yani dalam bukunya, ‘160 Materi Dakwah Pilihan.’
Pertama, seperti anjing
Anjing
sangat tunduk, patuh dan setia kepada siapapun yang memberi makan dan minum,
meskipun dia seorang penjahat. Manusia yang seperti anjing tidak mau tunduk
kepada ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diturunkan, dihalau atau tidak ia tetap
akan menjulurkan lidahnya.
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ
بِهَا وَلَـكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ
كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث
ذَّلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ
لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan
kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan
ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya
yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu
menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan
lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka
berfikir.” (QS:
Al-A’raf: 176).
Kedua, seperti binatang ternak
Binatang
ternak tidak memiliki keistimewaan, nilai jualnya hanya terletak pada beratnya,
sedang binatang peliharaan karena kelebihan atau keistimewaan. Bila manusia
sepertibinatang ternak, kedudukannya sudah begitu rendah dari
binatang peliharaan (QS. 7: 179).
Ketiga, seperti kera
Kera
atau monyet adalah binatang yang serakah, keserakahan membuat orang-orang
Yahudi melanggar ketentuan Allah.
وَلَقَدْ
عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَواْ مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ
قِرَدَةً خَاسِئِينَ
“Dan
sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari
Sabtu lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang
hina.” (QS.
Al-Baqarah: 65).
Ironisnya,
setelah melakukan pelanggaran, mereka justru tidak merasa bersalah, malah
membanggakan kesalahan yang telah dilakukannya.
Keempat, seperti babi
Babi
bukan hanya senang dengan kekotoran, tetapi juga tidak memiliki rasa cemburu,
ia akan membiarkan perbuatan tidak senonoh yang dilakukan pihak lain terhadap
keluarganya, begitulah bila manusia memiliki karakter babi dalam dirinya.
قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ
مِّن ذَلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللّهِ مَن لَّعَنَهُ اللّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ
وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُوْلَـئِكَ
شَرٌّ مَّكَاناً وَأَضَلُّ عَن سَوَاء السَّبِيلِ
“Apakah
akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya
dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan
dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi
dan (orang yang) menyembah thaghut ?”. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan
lebih tersesat dari jalan yang lurus.” [QS. Al-Maaidah: 60).
Kelima, seperti laba-laba
Dalam
hidup ini banyak manusia yang berlindung kepada selain Allah. Mereka
membentengi diri dengan bangunan-bangunan yang mereka persenjatai diri dengan
persenjataan canggih, bahkan ada yang melindungi dirinya dengan setan dengan
jampi-jampi, jimat-jimat, isim-isim dan sebagainya.
مَثَلُ
الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاء كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ
اتَّخَذَتْ بَيْتاً وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ لَوْ
كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Perumpamaan
orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalahseperti
laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah
adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Ankabut [29]: 41).
Keenam, seperti nyamuk
Yaitu
orang yang kelakuannya hanya mengganggu orang lain, sehingga tidak disukai
manusia lainnya. Mencari nafkah dengan menyakiti dan mengambil hak orang lain
dan bila makan suka berlebihan hingga akhirnya mati karena kekenyangan (QS.
Al-Baqarah: 26).
Ketujuh, seperti keledai
Yaitu
manusia bodo karena tidak konsekuen, ajaran yang datang dari Allah diyakini,
tetapi diabaikannya.
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا
التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَاراً
بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا
يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya
adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.
Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan
Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS: Al Jumu’ah [62]: 5).
Demikianlah
tujuh jenis sifat binatang yang bisa menjadi tabiat dan watak manusia. Oleh
karena itu, mari bentengi diri dan keluarga agar selamat menjadi makhluk Allah
yang terbaik, sehingga selamat dari menjadi manusia berkarakter binatang. Na’udzubillah.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar