Rabu, 02 Desember 2015

Sebab yg membawa kpd jahat sesudah mati

Sebab yang Membawa Kepada Jahat Kesudahan Mati Itu 4 Perkara
                                              
                 
1.      Memudahkan Dengan Sembahyang Dan Meringan-ringankan dia Sembahyang
2.      Minum Arak
Tidak akan masuk syurga orang yang durhaka kepada ibubapa dan penagih arak. Hadis Sahih. Riwayat imam Ahmad (201/2), Nasaie (218/8), Thahawi dlm kitab Musykal al-Athar (395/1) iman Albani dlm kitabnya Shahih al-Jami' (7553).
                     
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda bahawa 3 golongan yang diharamkam masuk ke syurga iaitu penagih arak, derhaka kpd kedua ibubapa dan dayus iaitu lelaki yang membiarkan maksiat berlaku dlm keluarganya. Hadis Sahih riwayat imam Ahmad (128, 69/2 ), al-Hakim (174/4), al-Baihaqi (288/8) dan imam Albani dalam kitabnya Shahih al-Jami’ (7553).

Namun terdapat di kalangan umat islam yang cuba untuk mempermainkan hukum Allah ini dengan menggunakan kelicikan akalnya dengan berkata bahawa Allah telah mengharamkan arak kerana ia memabukkan, tapi saya minum, tak mabuk pun.. jadi tak haramlah katanya… inilah jenis manusia yang menggunakan fikirannya yg berkiblatkan nafsu…
3.                       عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَسْكَرَ كَثِيرُهُ فَقَلِيلُهُ حَرَامٌ
Dari Jabir Bin Abdullah bahawa Rasullullah SAW telah bersabda : “Apa yang boleh menjadi mabuk jika minum/makan dengan banyaknya, maka minum/makan hanya sedikit sahajapun tetap haram“. Hadis Sahih Riwayat Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Daud, Turmizi, Ibnu Majah dan Nasaie.
                                      
3.      Mendurhakan Kedua Ibu Bapak
Pertanyaan,, ?
Bagaimana caranya berbakti kepada orang tua yang sudah mati (meninggal) ?


·         Banyak Cara untuk Berbakti kepada Orang Tua
Setelah orang tua meninggal, ada banyak cara bagi si anak untuk tetap bisa berbakti kepada orang tuanya. Mereka tetap bisa memberikan kebaikan bagi orang tuanya yang telah meninggal, berupa aliran pahala. Dengan syarat, selama mereka memiliki ikatan iman.
Lebih dari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kepada salah seorang sahabat untuk melakukan beberapa amal, agar mereka tetap bisa berbakti kepada orang tuanya.
Dari Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, ‘Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seseorang dari Bani Salamah. Orang ini bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah masih ada cara bagiku untuk berbakti kepada orang tuaku setelah mereka meninggal?’ Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
نَعَمْ، الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِيفَاءٌ بِعُهُودِهِمَا مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا
“Ya, menshalatkan mereka, memohonkan ampunan untuk mereka, memenuhi janji mereka setelah mereka meninggal, memuliakan rekan mereka, dan menyambung silaturahmi yang terjalin karena sebab keberadaan mereka.” (HR. Ahmad 16059, Abu Daud 5142, Ibn Majah 3664, dishahihkan oleh al-Hakim 7260 dan disetujui adz-Dzahabi).
Makna ‘menshalatkan mereka’ memiliki dua kemungkinan,
·         Menshalatkan jenazah mereka
·         Mendoakan mereka dengan doa rahmat.
Demikian keterangan as-Sindi yang dikutip Syuaib al-Arnauth dalam Tahqiq beliau untuk Musnad Imam Ahmad (25/458).
Diantara doa yang Allah perintahkan dalam Al-Quran adalah doa memohonkan ampunan untuk kedua orang tua kita,
وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Berdoalah, Ya Allah, berilah rahmat kepada mereka (kedua orang tua), sebagaimana mereka merawatku ketika kecil.” (QS. Al-Isra: 24)

·         Pentingnya Menjaga Silaturahmi Sepeninggal Orang Tua
Diantara fenomena yang sering kita jumpai di masyarakat, ada beberapa anak yang memiliki hubungan dekat dengan kerabat atau teman dekat orang tuanya. Namun ketika orang tuanya meninggal, kedekatan ini menjadi pudar, bahkan terkadang terjadi permusuhan.
Karena itu, salah satu bentuk berbakti kepada orang tua yang tingkatannya sangat tinggi adalah menjaga hubungan silaturahmi dengan semua keluarga yang masih kerabat dengan orang tua kita dan orang-orang yang menjadi teman dekat orang tua.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّيَ
“Bentuk kebaktian kepada orang tua yang paling tinggi, menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapaknya, setelah ayahnya meninggal.” (HR. Muslim no. 2552)

4.      Menyikiti Akan Orang Muslim


MTI Dayah Nurussalam Gampoeng Mampree Kec Syamtalira Aron Kab Aceh Utara- Aceh
Kitab Al Jauhar al Mauhub ( Hal 35 )