Sebab
yang Membawa Kepada Jahat Kesudahan Mati Itu 4 Perkara
1. Memudahkan Dengan Sembahyang Dan
Meringan-ringankan dia Sembahyang
2. Minum Arak
Tidak
akan masuk syurga orang yang durhaka kepada ibubapa dan penagih arak. Hadis Sahih. Riwayat imam Ahmad (201/2), Nasaie
(218/8), Thahawi dlm kitab Musykal al-Athar (395/1) iman Albani dlm kitabnya
Shahih al-Jami' (7553).
Dalam
riwayat lain Rasulullah SAW bersabda bahawa 3 golongan yang diharamkam masuk ke
syurga iaitu
penagih arak, derhaka kpd kedua ibubapa dan dayus iaitu lelaki yang membiarkan
maksiat berlaku dlm keluarganya. Hadis
Sahih riwayat imam Ahmad (128, 69/2
), al-Hakim (174/4), al-Baihaqi (288/8) dan imam Albani dalam kitabnya Shahih
al-Jami’ (7553).
Namun
terdapat di kalangan umat islam yang cuba untuk mempermainkan hukum Allah ini
dengan menggunakan kelicikan akalnya dengan berkata bahawa Allah telah
mengharamkan arak kerana ia memabukkan, tapi saya minum, tak mabuk pun.. jadi
tak haramlah katanya… inilah jenis manusia yang menggunakan fikirannya yg
berkiblatkan nafsu…
3.
عَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَا أَسْكَرَ كَثِيرُهُ فَقَلِيلُهُ حَرَامٌ
Dari
Jabir Bin Abdullah bahawa Rasullullah SAW telah bersabda : “Apa yang boleh
menjadi mabuk jika minum/makan dengan banyaknya, maka minum/makan hanya sedikit
sahajapun tetap haram“. Hadis Sahih Riwayat Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Daud, Turmizi,
Ibnu Majah dan Nasaie.
3.
Mendurhakan
Kedua Ibu Bapak
Pertanyaan,, ?
Bagaimana caranya
berbakti kepada orang tua yang sudah mati (meninggal) ?
·
Banyak Cara untuk Berbakti kepada Orang Tua
Setelah orang tua
meninggal, ada banyak cara bagi si anak untuk tetap bisa berbakti kepada orang
tuanya. Mereka tetap bisa memberikan kebaikan bagi orang tuanya yang telah
meninggal, berupa aliran pahala. Dengan syarat, selama mereka memiliki ikatan
iman.
Lebih dari, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menganjurkan kepada salah seorang sahabat untuk
melakukan beberapa amal, agar mereka tetap bisa berbakti kepada orang tuanya.
Dari Malik bin Rabi’ah
As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, ‘Ketika kami
sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
tiba-tiba datang seseorang dari Bani Salamah. Orang ini bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, apakah masih ada cara bagiku untuk berbakti kepada orang tuaku
setelah mereka meninggal?’ Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
نَعَمْ، الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِيفَاءٌ
بِعُهُودِهِمَا مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا، وَصِلَةُ
الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا
“Ya, menshalatkan
mereka, memohonkan ampunan untuk mereka, memenuhi janji mereka setelah mereka
meninggal, memuliakan rekan mereka, dan menyambung silaturahmi yang terjalin karena
sebab keberadaan mereka.” (HR. Ahmad 16059, Abu Daud 5142, Ibn Majah 3664,
dishahihkan oleh al-Hakim 7260 dan disetujui adz-Dzahabi).
Makna ‘menshalatkan
mereka’ memiliki dua kemungkinan,
·
Menshalatkan jenazah mereka
·
Mendoakan mereka dengan doa rahmat.
Demikian keterangan
as-Sindi yang dikutip Syuaib al-Arnauth dalam Tahqiq beliau untuk Musnad Imam
Ahmad (25/458).
Diantara doa yang
Allah perintahkan dalam Al-Quran adalah doa memohonkan ampunan untuk kedua
orang tua kita,
وَقُلْ رَبِّ
ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Berdoalah, Ya Allah,
berilah rahmat kepada mereka (kedua orang tua), sebagaimana mereka merawatku
ketika kecil.” (QS. Al-Isra: 24)
·
Pentingnya Menjaga Silaturahmi Sepeninggal Orang Tua
Diantara fenomena yang
sering kita jumpai di masyarakat, ada beberapa anak yang memiliki hubungan
dekat dengan kerabat atau teman dekat orang tuanya. Namun ketika orang tuanya
meninggal, kedekatan ini menjadi pudar, bahkan terkadang terjadi permusuhan.
Karena itu, salah satu
bentuk berbakti kepada orang tua yang tingkatannya sangat tinggi adalah menjaga
hubungan silaturahmi dengan semua keluarga yang masih kerabat dengan orang tua
kita dan orang-orang yang menjadi teman dekat orang tua.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَبَرِّ
الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّيَ
“Bentuk kebaktian
kepada orang tua yang paling tinggi, menyambung hubungan dengan orang yang
dicintai bapaknya, setelah ayahnya meninggal.” (HR. Muslim no.
2552)
4. Menyikiti Akan Orang Muslim
MTI
Dayah Nurussalam Gampoeng Mampree Kec Syamtalira Aron Kab Aceh Utara- Aceh
Kitab
Al Jauhar al Mauhub ( Hal 35 )